Menyelam

Saya menemukan lagi foto yang sudah lama saya upload di halaman FB saya ini,
ada beberapa catatan yang ingin saya tambahkan setelah saya melihatnya kembali, foto ini adalah saat saya bersama teman-teman dalam acara outing departemen kantor saya beberapa tahun lalu, lokasinya saat itu di daerah pulau menjangan Bali. Lokasi yang indah.
cropped-DSCN1837.jpg
Seperti saat menyelam, dalam serangkaian gelombang permukaan laut yang naik turun, isu yang terus berganti setiap hari, perdebatan-perdebatan yang kita saksikan setiap saat, pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, maka ada saat kita butuh waktu untuk menenggelamkan kepala kita pada hal-hal yang menunjang perkembangan diri, memperkaya wawasan, merenungkan hal-hal prinsip.
“Menenggelamkan kepala” kita sehingga kita bisa melihat kejernihan dibawah gelombang samudra, melihat keindahan batu karang dan ikan-ikan di dalam samudra.
Menyelam dalam buku-buku referensi yang memicu paradigma-paradigma baru, mendengar dan melihat video-video yang mengajak kita merenung tentang makna dan bermeditasi…
Belajar kembali untuk memberi jeda/memberi ruang pada proses berfikir antara stimulus dan respon.
Benar, kita tak akan bisa menyelam selamanya, pada saat menyelam pun kita harus tetap sadar, tetap bergerak sehingga tubuh tidak tenggelam, dan pada saatnya kepala harus diangkat dan kita harus kembali kedaratan, kembali dengan semangat berbeda, pandangan baru.
“Menyelamlah sesekali, nikmati keindahan di dalam samudra”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *